27 Agustus 2016

Jepang Tawarkan Pesawat Amfibi US-2 Seharga 100 juta USD

27 Agustus 2016

Pesawat amfibi ShinMaywa US-2 (photo : smartkeeda)

Jepang tawarkan pesawat amfibi kepada Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, dalam pertemuan dengan Menko bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menawarkan tiga pesawat amfibi buatan Jepang ShinMaywa US-2 yang masing-masing berharga 100 juta dolar AS.

"Tadi (topik) yang sangat menonjol yakni Jepang menawarkan pesawat amfibi yang memang cukup menarik bagi negara maritim seperti Indonesia," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pesawat yang bisa lepas landas dan mendarat di wilayah darat dan air ini sangat bagus untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan yang tahun lalu sempat menjadi isu serius di Indonesia.

"Saya kira pesawat amfibi memang sangat bagus untuk dimodifikasi menjadi bagian dalam upaya memadamkan api. Dia bisa mendarat di perairan, menyedot air langsung kemudian menyemprotkan air ke beberapa titik kritis hutan yang terbakar," ungkap Wiranto.

Meskipun mengakui pentingnya kegunaan pesawat multifungsi itu, Wiranto menegaskan belum ada pembahasan mengenai niat Indonesia membeli pesawat amfibi dari Jepang.

Pada November 2015, wacana pembelian pesawat amfibi Jepang oleh pemerintah Indonesia sempat mengemuka, namun Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Muhammad Zainuddin menampik rencana itu dengan menyatakan tidak ada kebutuhan atas pesawat amfibi US-2 dalam rencana strategis kekuatan pokok minimal atau "minimum essential force" (MEF) TNI.

Standar MEF dibuat berdasarkan hakikat ancaman dalam negeri dan perbatasan negara. Melalui MEF, alat utama sistem senjata yang dianggap sudah kuno akan diganti secara bertahap.

4 komentar:

  1. Ya kalau TNI ga ada perlu di MEF mungkin instansi lain ada yang butuh kali, kan beli pesawat gak harus instansi TNI, toh itu bukan pesawat buat bomber atau angkut linud. Mungkin badan nasional penanggulangan bencana? Silahkan yen ono duit e.

    BalasHapus
  2. Benar, harusnya badan SAR nasional, setidaknya memiliki 1 pesawat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pesawat BASARNAS bukannya diurus sama TNI? NBo105 ada di skadron 6 dan 400. Buat heli yang baru, AS365 menggunakan roundel TNI AL, sedangkan AW139 menggunakan roundel TNI AU. Detilnya saya kurang tahu.

      Hapus
  3. Pesawat amfibi baling baling us 2 $ 100 juta dolar mahal dan mahal perawatan .
    Beda pesawat amfibi jet BE 200 hanya 40 juta dolar perbuah ...selain murah be 200 multi fungsi sudah terbukti kualitasnya sebagai pemadam kebakaran , fungsi sar , sarana patroli ke amanan laut hingga membawa penumpang dan kargo .dan mudah 2 pemerintah jelli belli alutsista megutamakan kualitas selain murah anti embargo . Jawabannya pesawat amfibi BE 200 terbaru layak cepat di belli karna wilayah nkri mayoritas perairan

    BalasHapus